Fasilitas Kesehatan Dikuatirkan Tak Cukup untuk Lonjakan Pasien Corona

Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua dr. Silwanus Sumule

JAYAPURA, FP.COM – Data per hari ini yang dirilis Satgas Covid-19 Papua menunjukkan, pasien dalam pengawasan (PDP) 26, tersebar di Merauke, Kota Jayapura, Biak, Mimika dan Kabupaten Jayapura.

Sementara, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 728, terdiri dari 723 warga negara Indonesia (WNI) dan lima (5) warga negara asing (WNA).

Read More
iklan

Per hari ini juga, sudah ditemukan tiga (3) kasus positif Covid-19 di Papua. Semuanya di Merauke.

Melihat data, perkembangan coronavirus di Papua cukup mengkuatirkan. Bahkan, Satgas Covid-19 Papua punya prediksi mencengangkan berdasarkan ilmu statistik.

“Jika menggunakan hitungan statistik, apabila diambil angka 20 persen (penduduk) maka sekitar 800 ribu orang akan terinfeksi,” ujar juru bicara Satgas Covid-19 Papua dr. Silwanus Sumule.

Dari 800 ribu orang tersebut, 160 ribu orang harus dirawat di rumah sakit, di mana 24 ribu akan dirawat di ruang perawatan biasa dan 8.000 ditempatkan di ruang isolasi atau rawat instensif care,” jelasnya.

Masalah besar yang mengemuka adalah, sekarang ini, dari 45 rumah sakit dan 15 rumah sakit rujukan di Papua hanya tersedia 4.200 tempat tidur. Jelas tak sebanding dengan prediksi jumlah pasien.

“Data kita menyatakan dengan jelas, hanya ada tempat tidur sekitar 4.200, dengan 202 ruang isolasi,” ujar Sumule.

“Satu-satunya yang bisa kita lakukan adalah karantina mandiri,” sambung Sumule.

Di samping itu, Sumule meminta agar sementara ini tak ada kunjungan ke Papua untuk mengurangi beban pemerintah setempat. Lagi, ia menegaskan, fasilitas penunjang yang ada di Papua tidak mencukupi.

“Ini bukan lockdown, tapi kami sendiri tidak mampu menangani warga kami, jangan ditambah lagi (beban),” pintanya.

 “Ini fakta yang harus kita sampaikan, barang dan jasa boleh datang tetapi manusia jangan datang selama ditetapkannya masa tanggap darurat,” pungkasnya. FPKontr3

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 comments