Kolaborasi Hijau: Freeport dan Pemprov Papua Bangun Masa Depan Berkelanjutan di Cycloop

Penanaman bibit bambu bantuan PT Freeport Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Papua di area Buper Waena.

JAYAPURA, FP.COM – Dalam upaya pelestarian lingkungan dan mendukung pembangunan berkelanjutan, Pemerintah Provinsi Papua bersama PT Freeport Indonesia (PTFI) menginisiasi penanaman 66.666 bibit bambu di sepanjang 78 km batas penyangga Cagar Alam Pegunungan Cycloop.

Program ini telah dicanangkan pada Agustus lalu di Pasir 6 Kota Jayapura dengan target 66 ribu pohon. Hari ini, Kamis 16 November, kegiatan penanaman besar-besaran dilaksanakan di kawasan penyangga Buper Waena, Kota Jayapura.

Read More
iklan

Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menjalankan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) dan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).

Cagar Alam Cycloop, yang kaya akan keanekaragaman hayati, memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem Papua. Penanaman bambu tidak hanya berfungsi sebagai penanda batas kawasan lindung, tetapi juga memiliki manfaat ekologis yang signifikan. Diperkirakan, ribuan bibit bambu ini mampu menyerap puluhan ton karbon dioksida setiap tahunnya, serta membantu menjaga kualitas air tanah dan mencegah erosi.

“Kegiatan ini merupakan langkah maju dalam upaya kita untuk melestarikan lingkungan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Papua,” ujar Gesang Setyadi, Vice President Environmental PTFI. “Kami berharap penanaman bambu ini dapat menginspirasi pihak lain untuk turut serta dalam menjaga kelestarian alam.”

PTFI berkontribusi sebesar 10.000 bibit bambu jenis petung yang dikenal kuat dan tahan lama. Bibit-bibit ini diharapkan dapat tumbuh dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar. Selain itu, perusahaan juga aktif mendukung program-program pelestarian lingkungan lainnya di Papua.

Loth Pepuho, tokoh masyarakat setempat, menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari pemerintah dan PTFI. Penanaman bambu ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Setda Provinsi Papua Suzana Wanggai, Penjabat Gubernur menekankan pentingnya Cagar Alam Pegunungan Cycloop sebagai benteng terakhir bagi keanekaragaman hayati Papua.

Sebagai sumber plasma nutfah yang kaya, Cycloop menjadi rumah bagi flora dan fauna endemik yang tak ternilai harganya. Lebih dari itu, hutan-hutan di Cycloop berperan krusial dalam mengatur siklus hidrologi, mencegah erosi, dan menjaga kualitas udara. Dengan kata lain, Cycloop adalah paru-paru bagi masyarakat Jayapura dan sekitarnya.

“Investasi dalam pelestarian lingkungan adalah investasi terbaik untuk masa depan kita”, ujar Suzana.

Cagar Alam Cycloop adalah aset berharga bagi Papua. Dengan menjaga kelestarian kawasan ini, kita tidak hanya melindungi keanekaragaman hayati, tetapi juga menjamin ketersediaan air bersih dan menjaga keseimbangan ekosistem. Semoga upaya pelestarian Cycloop ini dapat menjadi inspirasi bagi pengelolaan kawasan lindung lainnya di Indonesia. (AiWr) 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *