Gandeng Freeport Indonesia, Pemprov Papua “Pagari” Kawasan Penyanggah Cycloop dengan Bambu

Penanaman bibit bambu bantuan PT Freeport Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Papua di area Buper Waena.

JAYAPURA, FP.COM – Pemerintah Provinsi Papua lewat Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup menginisiasi program penanaman bambo di kawasan Cagar Alam Cagar Alam Cycloop sepanjang  78 km.
Program ini telah dicanangkan pada Agustus lalu di Pasir 6 Kota Jayapura dengan target 66 ribu pohon. Hari ini, Kamis 16 November, kegiatan penanaman besar-besaran dilaksanakan di kawasan penyangga Buper Waena, Kota Jayapura.

Dalam sambutannya yang dibacakan
Asisten II Setda Provinsi Papua Suzana Wanggai, Penjabat Gubernur mengungkap jika Cagar Alam Pegunungan Cycloop menjadi kawasan hutan yang mempunyai nilai strategis.

Read More
iklan

Alasannya, karena Cycloop sebagai sumber plasmalnutfa, kaya akan keanekaragaman hayati flora dan fauna endemik Papua, serta mempunyai ekosistem tipe hutan lengkap. Hutan pantai, hutan daratan rendah, hutan pegunungan rendah, hutan lumut, hutan ultra basic dan padang rumput subklimaks sekaligus berfungsi sebagai penyerap karbondioksida untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

Selain itu, Cycloop sebagai daerah tangkapan air, penataan dan sumber penyediaan air bagi Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura serta penyuplai air bagi danau Sentani dan mengatur iklim mikro juga sebagai laboratorium alam bagi penelitian dan pendidikan.

“Hal di atas menggambarkan bahwa Cycloop mempunyai peranan yang sangat penting untuk hidup banyak orang di wilayah Jayapura.”

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam penyelamatan Cagar Alam Cycloop, menurut gubernur, dengan penanaman bambu sebagai tanda batas alam tahun 2023 antara lain: semua stakeholder yang bergerak atau yang terkait dengan pemanfaatan fungsi Cagar Alam Cycloop sebagai sumber air untuk memberikan dukungan penuh dalam penanganan penyelamatan Cycloop seperti yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia dalam hal penyediaan bibit.

Berikutnya, penyelamatan Cagar Alam Cycloop harus menjadi tanggung jawab bersama dan komitmen kepada Tuhan. Lalu, bagi kelompok tanam dan kelompok satgas Cycloop yang ditunjuk diharapkan untuk bertanggung jawab menyelesaikan penanaman sepanjang 78 km.
Terakhir, penyelamatan cagar alam Cycloop harus dilakukan secara berskala melalui tingkat unit terkecil hingga sampai pada satuan terbesar dengan melibatkan semua komponen masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, mewakili pemerintah, Suzana mengapresiasi kontribusi PT Freeport Indonesia yang terlibat dalam upaya penyelamatan Cagar Alam Cycloop berupa sumbangan 10 ribu bibit bambu.

“Sepuluh ribu bibit bambu ini untuk membantu program pemerintah dalam rangka penyelamatan Cycloop dan secara tidak langsung ada keterlibatan pihak swasta dalam pemulihan lingkungan serta sumber daya flora dan fauna di cagar alam Cycloop,” ujar Suzana.

Tak hanya kepada Freeport, ke depan, pemerintah juga berharap dukungan dari pihak swasta lain dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

Di tempat yang sama, Vice President Environmental PT Freeport Indonesia Gesang Setyadi menyatakan komitmen untuk mendukung penyelamatan Cagar Alam Pegunungan Cycloop dari gangguan dan kerusakan yang mengakibatkan degradasi dan deforestasi.

“Mendukung tata batas Cagar Alam Pegunungan Cycloop yang jelas kepada masyarakat untuk membedakan ruang yang masuk dan yang bukan kawasan cagar alam. Kemudian mendukung program-program penyelamatan Cagar Alam Pegunungan Cycloop oleh Pemerintah Provinsi Papua dalam mencegah terjadinya longsor dan banjir yang mengancam penduduk Kota dan Kabupaten Jayapura,” ujar Gesang.

Atas semangat dan antusiasme yang ditunjukkan masyarakat dan pemerintah, Gesang pun menjanjikan tambahan 10 ribu bibit bambu jika diperlukan.

“Jadi, total kami akan memberikan 20 ribu bibit bambu,” jelas Gesang.

Tokoh masyarakat setempat, Loth Pepuho, mengaku sangat bangga atas kegiatan ini. Ia menyatakan siap mendukung kesuksesan program ini hingga selesai.

“Kami keluarga besar suku Pepuho berterima kasih kepada seluruh komponen pimpinan-pimpinan tertinggi di Tanah Papua, khususnya Bapak Gubernur, Bupati dan Walikota, teristimewa untuk bapak mantan gubernur, Barnabas Suebu. Kami siap mendukung program ini, mulai dari Pasir Dua kemudian di sini, di Robongholo, kemudian langsung ke Maribu,” kata Loth.

“Kami juga berharap, sebagai ondoafi, kepala suku, mari kita bersatu untuk mendukung penuh penanaman bambu di cagar alam Cycloop ini,” tutupnya. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *