JAYAPURA, FP.COM – Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua berharap perguruan tinggi memiliki mata kuliah moderasi beragama.
Kepala Kanwil Kemenag Papua, Pendeta Amsal Yowei mengatakan, pentingnya mata kuliah tersebut ada di perguruan tinggi untuk menangkal masuknya paham radikalisme yang mencoba masuk ke Papua untuk mengganggu kerukunan antar umat beragama yang telah terbangun dengan baik.
‘’Sangat penting diberikan untuk menyuarakan moderasi beragama untuk menangkal situasi yang akan terjadi,’’ kata Amsal.
Ia mengatakan bahwa dalam penguatan moderasi beragama, Provinsi Papua berada di urutan kedua secara nasional dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.
Sehingga untuk mempertahankan keberhasilan tersebut yang telah dibangun dengan baik, maka semua lini harus digerakkan, termasuk di lingkungan kampus yang sejalan dengan program Kementerian Agama yaitu membentuk wadah Pemuda Lintas Agama atau Pelita.
‘’Lingkungan kampus ada kaum milenial di dalamnya, sehingga salah satu gagasan kita untuk memperkuat moderasi beragama di Papua, tidak hanya menggerakkan pemuda/pemudi, tetapi juga dari lingkungan sekolah atau kampus,’’ ucapnya.
Ia pun menyarankan kepada perguruan tinggi agar melibatkan mahasiswanya untuk aktif melakukan kampanye terkait moderasi beragama.
Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Papua, Dr. Indah Sulistiani S.E., M.I.Kom mengatakan, cukup banyak kegiatan ekstrakurikuler dan wadah yang disiapkan oleh Universitas Muhammadiyah Papua.
‘’Mahasiswa pada umumnya aktif semua mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Ini juga salah satu upaya mereka menjaga keakraban. Tidak melihat perbedaan, tetapi lebih pada menyatukan visi dan misi mereka berkuliah di perguruan tinggi ini,’’ kata Indah. (FPKontr1)