Ketua BPP HIPMI: Indonesia Masih Kekurangan Pengusaha

Ketua Umum BPP HIPMI, Mardani H.Maming (kiri) saat menyaksikan penandatanganan kerjasama BPD HIPMI Papua bersama perwakilan Bank BRI dan PT Pertamina usai melantik pengurus BPD HIPMI Papua masa bhakti 2021- 2024

JAYAPURA, FP.COM – Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H.Maming membeberkan tantangan yang dihadapi untuk meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia.

Read More
iklan

Mardani mengatakan, berdasarkan data statistik, jumlah pengusaha di Indonesia hanya 3,4 persen dari populasi. Dibandingkan Malaysia dan Singapura, Indonesia jauh tertinggal.. 

“Malaysia berada di level 5 persen dan Singapura 6 persen. Sedangkan, untuk menjadi suatu negara yang maju, dibutuhkan 12 persen pengusaha dari jumlah penduduk. Kita jauh ketinggalan dari negara tetangga yang jumlah penduduknya lebih kecil dari Indonesia,” ucap Mardani usai melantik pengurus BPD HIPMI Papua masa bhakti 2021- 2024, di Mayo Resort Holtekamp, Kota Jayapura, Papua, Jumat (12/11/2021) malam. 

Jumlah penduduk Indonesia mencapai 260 juta jiwa, semestinya, kata Mardani, menjadi potensi yang hebat untuk meningkatkan jumlah pengusaha terlebih Indonesia akan mendapatkan era bonus demografi pada tahun 2030 di mana anak muda lebih banyak dibandingkan orangtua.

“Inilah yang menjadi kesempatan kita, sehingga saya meminta kepada anak muda untuk menjadi pengusaha saja, tapi juga harus ikut di politik, karena untuk melahirkan regulasi yang dilahirkan oleh legislatif yang bisa pro kepada anak muda dan entrepreneur muda, sehingga menyambut bonus demografi, regulasinya sudah dirasakan,” ujarnya. 

Mardani menyebut, HIPMI adalah organisasi kader yang merangkul anak muda dari tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional. Melalui program Go to Campus, Go to School dan Go to Pesantren, HIPMI mendoktrin mereka untuk menjadi pengusaha muda. 

“Kita mendoktrin mereka setelah lulus kuliah atau lulus SMA, jangan berpkir menjadi pegawai negeri, kalau semua anak muda berpikir seperti itu, lama – lama negara ini akan bangkrut. Makanya kita doktrin mereka menjadi pengusaha,” kata Mardani.

Ketua Umum BPD HIPMI Papua, Atto Sampe Buntu mengatakan, telah menyiapkan program 100 hari kerja pasca dirinya dilantik.

“Pertama yang kami lakukan adalah menggelar rapat kerja daerah atau rakerda, setelah itu menciptakan pengusaha muda dan lapangan kerja untuk seluruh BPC HIPMI yang ada di Papua,” kata Atto. 

Menciptakan pengusaha muda atau pengusaha baru, kata Atto, sejalan dengan program HIPMI Pusat yang terus berupaya menambah jumlah pengusaha di Indonesia, termasuk di Papua. 

“Anggota HIPMI tidak hanya pengusaha yang di atas rata – rata, tapi semua pengusaha berbagai sektor ada di asosiasi ini. Karenanya, saya mengajak untuk bersama – sama berjuang sesuai slogan HIPMI “Pejuang Pengusaha, Pengusaha Pejuang”.  Membantu teman – teman pengusaha yang ada di pelosok terutama di Papua untuk menjadi sukses seperti yang lainnya,” ucapnya. FPKontr1

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *