DAMOIKATI, FP.COM – Lima kampung di Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, yaitu Kampung Bring, Swentab, Hyansip, Jagrang, dan Damoikati, berkolaborasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Jayapura untuk menyelenggarakan sosialisasi narkoba.
Kegiatan ini diinisiasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK) Tahun Anggaran 2024.
Hal itu diwujudkan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Intervensi Berbasis Masyarakat (Bimtek IBM) yang berlangsung selama tiga hari, 16-18 Juli 2024.
Nantinya melalui Bimtek IBM dapat melahirkan Agen Pemulihan Narkoba di Distrik Kemtuk Gresi.
Acara pembukaan Bimtek IBM ini dilaksanakan di Balai Kampung Damoikati pada hari Selasa (16/7) dan dihadiri oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Jayapura, Delila Giay.
Dalam sambutannya, Delila Giay mengapresiasi langkah inovatif dari lima kepala kampung yang mengalokasikan dana kampung untuk pemberantasan narkoba. Ia pun berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah penyelamatan generasi muda di kampung-kampung.
“Kita yang tua-tua ini akan selesai di sini, tapi yang muda-mudalah yang akan melanjutkan pembangunan, cita-cita, dan program yang tidak bisa kita lakukan lagi. Maka sudah seharusnya kita membekali mereka dengan ilmu pengetahuan untuk membentengi diri dari pengaruh narkoba dan miras,” ujar Delila.
Delila berharap kegiatan ini dapat menjadi pemantik bagi 6 kampung dan 1 kelurahan lainnya di Distrik Kemtuk Gresi untuk melaksanakan program serupa. Ia pun meminta agar kepala distrik untuk membantu memfasilitasi hal tersebut.
“Saya berharap tahun depan 6 kampung dan 1 kelurahan lainnya bisa melaksanakan program ini sehingga Distrik Kemtuk Gresi bisa bersih dari narkoba dan menyukseskan program Kampung Bersinar,” harap Delila.
Lebih lanjut, Delila juga berharap kepada kepala kampung untuk terus memantau para agen dari kelima kampung melalui kegiatan pemberdayaan ekonomi. Hal ini dilakukan agar para pemuda tidak terjerumus dalam peredaran barang haram di wilayah Kemtuk Gresi.
“Berikan mereka manfaat berupa kegiatan-kegiatan ekonomi, buat kelompok kerja atau kelompok usaha. Sehingga dari kelompok-kelompok ini mereka bisa merangkul teman-temannya dan pembinaan itu berlanjut,” jelas Delila.
Kepala BNN Kabupaten Jayapura, Arianto, mengatakan bahwa melalui Bimtek IBM ini, pihaknya berharap para agen perubahan yang terpilih dapat meningkatkan sinergi dengan aparat di setiap kampung untuk menangkal peredaran narkoba di kalangan generasi muda.
“Permasalahan narkotika tidak hanya menjadi tugas BNN dan Pemerintah, tetapi dibutuhkan sinergi bersama masyarakat dari akar rumput,” ujar Arianto.
Arianto menambahkan bahwa para peserta yang telah mengikuti Bimtek IBM akan mendapatkan SK dan target IBM dari kepala kampung yang harus dicapai. BNN juga akan mendampingi kegiatan ini dan mendorong para kepala kampung untuk mengusulkan program Kampung Bersinar.
Ketua panitia Bimtek, Permenas Samon, mengatakan bahwa kegiatan Bimtek ini diikuti oleh 25 peserta dari 5 kampung di Distrik Kemtuk Gresi. Melalui kegiatan ini, para pemuda kampung berkomitmen untuk menolak penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Distrik Kemtuk Gresi.
“Ini merupakan langkah penting dalam menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba. Upaya ini perlu mendapat dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, aparat, maupun masyarakat”,pungkas Permenas. (Ai)