JAYAPURA, FP.COM—Tanggal 27 Juli 2022 kemarin merupakan hari spesial bagi Lukas Enembe. Orang nomor satu di Bumi Cenderawasih ini merayakan hari ulang tahun yang ke-55. Sebagai pesohor, tentu saja Gubernur Papua dua periode ini menerima banyak ucapan selamat, baik lisan, juga lewat media massa dan sosial.
Aloysius Giyai, misalnya. Lewat sambungan telepon, Plt. Sekretaris Daerah Pegunungan Bintang ini (Pegubin) turut merasa bahagia atas hari jadi Lukas. Bagi Alo, Lukas bukan sekadar pemimpin teladan, namun juga simbol kebangkitan dan perintis anak-anak pegunungan dalam berkiprah di berbagi bidang. Lukas dianggap telah berhasil menanamkan rasa percaya diri yang tinggi bagi anak-anak koteka.
“Dari Bumi Okmin Kota Oksibil, saya sekeluarga mengucapkan Selamat Merayakan Ulang Tahun ke-55 buat Bapak Gubernur Lukas Enembe.”
“Bagi saya, Kaka Lukas adalah pemimpin hebat dan kharismatik yang dimiliki Papua. Saya sangat sayang dan respek terhadap beliau. Sebab dari dialah, kami generasi koteka bisa dihargai oleh bangsa ini, bisa percaya diri maju menjadi pemimpin,” ujar Alo, Rabu, 27 Juli 2022.
“Kami mulai dekat ketika sama-sama bekerja untuk mendukung beliau maju pada Pemilihan Gubernur tahun 2004,” sambungnya.
Kedekatan hubungan emosional antara Aloysius Giyai dan Gubernur Lukas Enembe diungkap Alo dalam biografinya yang berjudul Memutus Mata Rantai Kematian di Tanah Papua (Penerbit PAKAR, 2012). Alo menulis bahwa Lukas turut andil membantu biaya kuliahnya di Universitas Airlangga, Surabaya. Waktu itu, Lukas masih menjabat Wakil Bupati Puncak Jaya.
Hubungan itu terjaga hingga Lukas dan Klemen Tinal (alm) menang pada pilkada gubernur 2013 dengan meraih 1.199.657 suara sebelum resmi dilantik pada 9 April 2013. Ketika itu, Alo sedang memimpin RSUD Abepura. Tak lama berselang, ia dipilih Lukas menjadi Kepala Dinas Kesehatan Papua pada 2014 hingga 2020. Di masa itu pula ia dipercaya membentuk Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) pada 12 Oktober 2012. Lalu ditunjuk Lukas menjadi Direktur RSUD Jayapura sejak 23 Januari 2020.
Meskipun begitu, hubungan dekat itu tetap saja didasari prinsip profesionalisme. Terbukti kemudian Alo dicopot dari jabatan terakhirnya tadi pada 20 Agustus 2021. Alo mengakui, kendati awalnya sempat kecewa karena diganti secara tiba-tiba dari Direktur RSUD Jayapura tanpa alasan yang jelas, ia sama sekali tidak pernah marah atau menaruh dendam pada Lukas. Rasa kagum dan hormat Alo pada Lukas Enembe tetap abadi. Ia tetap menghargai jasa dan kebaikan Lukas.
Di sisi lain, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), ketaatan atau loyalitas tegak lurus pada keputusan Gubernur Papua Lukas Enembe adalah wajib hukumnya bagi Alo. Kebesaran hati menerima keputusan pergantian dirinya adalah harga mati. Ini juga sebagai wujud kesetiaannya kepada NKRI dan ajaran agama yang diimaninya.
“Saya adalah bawahan yang juga sangat dekat dengan Gubernur Lukas. Bahkan masyarakat Paniai menganggap saya dan Lukas Enembe itu seperti dua sisi mata uang, sebelah menyebelah. Tak terpisahkan. Tetapi saya sedikit pun tidak marah, benci atau dendam, atau mempertanyakan mengapa bapa gubernur mencopot saya. Saya mengimani semua itu sebagai rancangan Tuhan,” katanya.
Ia juga memuji gebrakan Lukas selama memimpin Papua dua periode.
“Lukas banyak melakukan gebrakan hebat bagi rakyat, seperti Kartu Papua Sehat bagi Orang Asli Papua tidak mampu dan juga sukses selenggarakan PON XX Papua 2021. Saya kira semua generasi calon pemimpin Papua harus belajar dari beliau. Sekali lagi, selamat ulang tahun, semoga Tuhan Yesus beri kesehatan selalu dan sukses dalam menjalankan tugas di sisa jabatan setahun lagi sebagai gubernur Papua,” tutupnya. (Gusty/Papua Bangkit)