Mengenang Peter Butler, Pelopor Regenerasi Skuat Persipura

Mantan Pelatih Persipura Jayapura Peter James Butler/Istimewa

JAYAPURA, FP.COM – Berkaca pada reputasi dan prestasinya di era Liga Indonesia, boleh jadi, Liga 1 musim 2018/2019 salah satu yang terkelam dalam sejarah Persipura Jayapura. Dari 34 partai, Persipura hanya finish di peringkat 12 dengan raupan 44 poin, hasil dari 12 kemenangan, 8 hasil seri dan menelan 14 kekalahan.

Sejak awal musim itu, kubu Mutiara Hitam memang dilanda gonjang-ganjing. Sebabnya, terjadi eksodus  besaran-besaran pilarnya; Nelson Alom, Osvaldo Haay, Ruben Sanadi, Ferinando Pahabol dan Ronny Beroperay. Sebelumnya, kiper andalan mereka asal Korea Selatan, Yoo Jae-hoon, juga dilepas.

Read More
iklan

Dalam semusim, bahkan klub ini ditangani tiga pelatih asing secara bergantian; Peter Butler, Amilton Silva de Oliviera dan Osvaldo Lessa.

Di balik musim kelam itu, tersimpan catatan menarik. Adalah Peter Butler, pelatih asal Inggris yang sempat mencuri perhatian publik Jayapura. Di tangan pelatih bernama lengkap Peter James Butler ini, penampilan Persipura di awal musim cukup memukau. Di pekan ke-9, Boaz Solossa dan kawan-kawan sukses mengkudeta Madura United dari puncak klasemen, setelah melumat tim yang diperkuat eks-Persipura, Alberto Goncalves dan Zah Rahan tersebut, 6-0 di Stadion Mandala.

Padahal, boleh disebut, materi Persipura terbilang pas-pasan. Selain pemain senior semisal Boaz, Tinus Pae, Ricardo Salampessy, Ian Kabes dan Imanuel Wanggai, Persipura “hanya” punya tambahan tenaga legiun asing pada sosok Hilton Moreira dan Marcel Sacramento yang juga tergolong uzur dan telah lewat masa jayanya.

Mau tidak mau, Butler harus memanfaatkan kekuatan armada yang ia punya. Nekat, kalau tak mau disebut berjudi, Butler berani mengandalkan para pemain muda, dikolaborasikan dengan pemain senior. Nama-nama seperti Ronaldo Wanma, Patrick Womsiwor, David Rumakiek, Gunansar Mandowen, Muhammad Tahir dan Todd Rivaldo Ferre mencicipi kepercayaan ekspelatih Persiba Balikpapan ini di starting eleven.

Sayangnya, kebersamaan Butler dengan Persipura berakhir lebih cepat. Ia diberhentikan pada 21 Juni 2018, jelang paruh musim berakhir.

Inkonsistensi, terutama hasil minor di luar tandang membuatnya terdepak dari kursi kepelatihan. Ia meninggalkan Jayapura saat timnya menempati posisi ke-5 klasemen Liga 1.

Mantan pemain West Ham United ini kemudian berlabuh di PSMS Medan. Setelah gagal menyelamatkan tim Medan tersebut dari ancaman degradasi, kabar terakhir, ia justru dipinang oleh tim Nasional Liberia. Sebelum ke Indonesia, pria kelahiran Halifax, 27 Agustus 1966 juga punya pengalaman mengarsiteki tim negara Afrika lainnya, Botswana.

Meskipun dinilai tak maksimal, Peter Butler tetap saja patut disanjung. Tak berlebihan pula jika Butler disemati pelopor regenerasi di skuat Persipura, setelah era golden generation Boaz, Ian Kabes dan lainnya.

Atas kepercayaannya, anak-anak muda mantan asuhannya yang dulunya lebih banyak duduk di bench, kini menjelma jadi pilar utama Mutiara Hitam. Sebut saja, Todd Ferre, Tahir, Rumakiek, juga Gunansar Mandowen.  

Di pundak mereka ini, fans boleh berharap kejayaan Persipura diteruskan. Bukan mustahil Ferre,cs yang akan membawa tropy liga yang hilang sejak 2013 lalu, kembali ke Jayapura. Seperti yang pernah dilakukan generasi emas sebelumnya. (Ray)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *