JAYAPURA, FP.COM – Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 menetapkan hanya produk asli Papua yang dapat menjadi merchandise.
Ketua II PB PON XX 2021 Bidang Pemasaran, TIK SDM dan Keamanan Roy Letrora kepada wartawan mengatakan, penetakan produk asli Papua dijadikan merchandise akan umumkan pada Agustus 2021 mendatang.
“Saat ini kami masih sementara melakukan seleksi, kira-kira apa yang akan dijadikan merchandise nanti,” katanya.
“Ada banyak yang kami seleksi, seperti madu Wamena, noken, topi, tas dan lainnya. Kami seleksi sebab yang masuk merchandise PON ini bukan yang asal-asalan. Proses seleksi sedang berjalan sampai sekarang,” tegasnya.
Ia mengaku produk kerajinan tangan asli Papua cukup banyak, sehingga perlu diseleksi. “Kami akan kolaborasi juga dengan Bidang IV untuk melakukan seleksi. Yang jelas tidak mungkin semua akan masuk. Cuma itu harus benar-benar produksi di Papua. Jangan ambil bahan baku di sini lalu produksi di luar kemudian bawa kembali ke sini,” bebernya.
Roy juga memastikan, merchandise produk asli Papua itu nantinya akan disertakan logo atau maskot PON XX. Namun, tak ada penerapan Hak Atas Kekayanan Intelektual (HaKI) KONI Papua terhadap merchandise produk Papua itu.
“Ada ketentuan HAKI KONI bahwa setiap produk yang sifatnya komersil kita kembalikan 20 persen dari marginnya ke KONI sebagai pemegang HAKI. Namun ada pengecualian khusus bagi produk lokal Papua,” tambahnya.
Kebijakan ini, kata dia, mempertimbangkan salah satu tujuan dari pelaksanaan PON XX, yaitu sukses pemberdayaan ekonomi.
“Tujuan ini tidak akan tercapai baik apabila kita sendiri menerapkan HAKI bagi masyarakat. Jadi HAKI KONI hanya diterapkan bagi produk luar saja yang masuk sebagai merchandise PON,” imbuhnya. (FPKontr3)