Pegunungan Bintang Berduka, Mantan Bupati Wellington Wenda Berpulang

Mantan Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang (Alm) Wellington Lod Wenda/Istimewa

JAYAPURA, FP.COM – Mantan Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Wellington Lod Wenda, meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Yarsi, Jl Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Wellington mengembuskan napas terakhir pada hari, Jumat (11/03/2022) pukul 06.00 WIB. Almarhum meninggalkan seorang Istri dan putra semata wayang.

Read More
iklan

Nama Wellington Wenda tak bisa dilepaskan dan dilupakan dari perjalanan kabupaten Pegunungan Bintang. Ia boleh disebut sebagai peletak dasar pembangunan ketika menakhodai daerah beribukota Oksibil itu selama dua periode: 2005-2010 bersama pasangannya Theodorus Sitokdana, dan 2010-2015 dibantu Yakobus Wayam. Pria kelahiran 1954 ini juga tercatat pernah bertarung dalam kontestasi pemilihan Gubernur Papua, 2013, berpasangan dengan Weynand Watori. Saat ini, ia memimpin DPW Partai Idaman Provinsi Papua.

Sebelum terjun ke dunia politik, Wellington Wenda berkarir sebagai birokrat. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Bidang Sosial Budaya Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua.

Salah satu orang dekat Wellington, Theodorus Sitokdana, merasa sangat kehilangan sosok sahabat sekaligus panutan. Theo bertutur, mendiang Wellington adalah sosok pemimpin yang bijak dan kebapakan, sangat dekat dengan rakyat.

Masih menurut Theo, pertama kali tiba di Oksibil, Wellington diserahi sebuah kampak batu oleh Ketua Dewan Adat Pegunungan Bintang, Amoksarem Uropmabin. Kampak batu itu merupakan pusaka dari nenek moyang untuk bekerja: membuka hutan, berkebun, membangun rumah, dan bertahan hidup sebagainya.

Amoksarem berpesan agar benda itu dijadikan simbol dalam membangun Pegunungan Bintang. Pesan itu dipegang teguh oleh Wellington, yang kemudian bekerja keras membangun daerah otonomi baru itu.

“Terbukti, beliau mengubah wajah Oksibil menjadi sebuah kota di daerah pegunungan Papua. Almarhum juga satu-satunya bupati di daerah pegunungan Papua kala itu yang mendapat penghargaan Presiden Republik Indonesia atas keberhasilannya memajukan Pegubin bersama jajaran pemerintah dan masyarakat,” tutur Theo yang saat ini jadi Staf Khusus Bupati Pegubin Bidang Pendidikan dan Kesehatan.

Keberhasilan Wellington juga nampak pada dunia pendidikan, di mana ia rajin mengirim putra daerah belajar ke luar Papua. Ia membangun kerja sama dengan sejumlah kampus ternama, sebut saja Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Yayasan Binterbusih di Semarang.

“Hasilnya, banyak sarjana asli Pegunungan Bintang lulusan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Unika Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dan beberapa perguruan tinggi lain di Jawa. Pak Wellington Wenda meningalkan cerita memorable inspiratif bagi pemerintah dan masyarakat Pegunungan Bintang,” tambah Theo.

Selain Theo, Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana juga merasa sangat kehilangan pendahulunya itu.

“Beliau sangat berjasa bagi kemajuan Pegunungan Bintang. Beliau yang meletakkan dasar pembangunan dan merintis kemajuan. Kami anak-anak Pegunungan Bintang yang menjadi pemimpin hari ini, juga adalah berkat jasanya menyiapkan SDM dan kader,” kata Bupati Spei.

Katanya, seluruh masyarakat Pegunungan Bintang, terutama para pemimpin di level birokrasi pemerintahan, politik maupun kepemudaan, harus meneruskan roh dan semangat seorang Wellington dalam membangun Bumi Okmin.

“Selamat jalan orang tua kami, dan terima kasih atas jasa-jasamu. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” ujar Spei.

Ucapan duka juga datang dari Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang drg. Aloysius Giyai. Alo mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang bersama seluruh jajaran serta masyarakat merasa kehilangan sosok Wellington Wenda, pemimpin yang rendah hati dan bertangan dingin memajukan masyarakat dan daerah dengan totalitas pengabdian.

“Beliau bukan hanya sekadar seorang pemimpin formal, tetapi juga panutan masyarakat. Gaya kepemimpinan melayani masyarakat adalah legasi besar pemerintah dan masyarakat Pegunungan Bintang saat ini dan di masa akan datang. Pemerintah dan masyarakat sungguh merasa kehilangan sosok seperti beliau,” tutup Alo saat dihubungi pada Jumat (11/03/2022). GMR

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *