JAYAPURA,FP.COM – Puluhan mama-mama Orang Asli Papua (OAP) di lima kampung di Kota Jayapura mengikuti pelatihan diversifikasi produk olahan ikan.
Kegiatan yang ditutup oleh Staf Ahli Wali Kota Jayapura, Frederik Awarawi, pada Rabu (14/8) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam mengolah hasil perikanan menjadi produk yang bernilai ekonomis tinggi.
Awarawi menjelaskan bahwa diversifikasi produk olahan ikan sangat penting untuk mengatasi stagnasi permintaan pasar terhadap ikan segar. “Melalui pelatihan ini, masyarakat diajak untuk lebih kreatif dalam mengolah ikan menjadi berbagai macam menu yang bergizi dan dapat dijual,” ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Matheys Sibi, menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya fokus pada pengolahan ikan, tetapi juga pada pembentukan kelompok pengolah dan pemasar (POKLAHSAR).
“Dengan adanya POKLAHSAR, diharapkan produk olahan ikan hasil pelatihan ini dapat dipasarkan secara lebih luas,” kata Sibi.
Dari sejumlah pelatihan yang dilakukan Dinas Perikanan hingga kini para peserta pelatihan telah terbentuk dari lima kampung dan berhasil menciptakan berbagai produk olahan ikan yang menarik, antara lain:
• Kampung Kayu Batu: Abon, kaki naga, burger, keripik, dan kecap ikan dari ikan tuna.
• Kampung Tahima Soroma: Nugget, sosis, keripik, dan abon ikan tuna.
• Kampung Yoka: Kecap ikan, fish finger, keripik ikan, dan emping ikan dari ikan lohan.
• Kampung Holtekamp: Sosis tuna, otak-otak bandeng, nugget bandeng, bakso tuna, kecap kepala dan tulang bandeng, mpek-mpek kulit bandeng, dan abon tuna.
• Kampung Skouw Mabo: Bakso, kecap, keripik, kaki naga dari ikan layur/ikan daun tebu.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, masyarakat OAP dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga melalui usaha pengolahan produk perikanan.
Selain itu, diversifikasi produk olahan ikan juga dapat memperpanjang rantai nilai produk perikanan dan meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. (Eng)
