JAYAPURA,FP.COM – Kekerasan terhadap anak menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Papua. Asisten II Setda Papua, Setiyo Wahyudi dalam seminar sehari pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap anak di Provinsi Papua, Kamis (5/12) menegaskan bahwa anak-anak merupakan aset bangsa yang berhak mendapatkan perlindungan dan kasih sayang.
“Kita tidak boleh tinggal diam melihat anak-anak menjadi korban kekerasan. Ini adalah masalah serius yang harus kita hadapi bersama,” tegas Setiyo.
Pemprov Papua menurutnya memberikan dukungan penuh terhadap upaya Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Papua dalam menangani kasus kekerasan terhadap anak. Dia juga mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga masyarakat, dan dunia usaha, untuk bersinergi dalam melindungi anak-anak di Papua.
“Pemerintah Provinsi Papua berkomitmen untuk terus berupaya melindungi anak-anak melalui berbagai program dan kebijakan. Kami juga akan melibatkan kearifan lokal dalam upaya perlindungan anak,” tambah Setiyo.
Sementara itu, data yang dihimpun KPAD Papua menunjukkan adanya 104 kasus kekerasan terhadap anak sepanjang tahun 2024. Kasus kekerasan fisik, psikis, dan seksual mendominasi laporan yang diterima.
“Angka ini sangat memprihatinkan. Anak-anak Papua yang seharusnya menjadi harapan bangsa justru mengalami kekerasan,” ungkap Ketua KPAD Papua, Yohana Itlay.
Yohana menambahkan bahwa masalah penelantaran anak juga menjadi perhatian serius. Banyak anak-anak yang hidup di jalanan akibat penelantaran dari orang tua atau keluarga. (AiWr)