JAYAPURA,FP.COM – Pemerintah Provinsi Papua terus mendorong penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk mencapai target penurunan stunting. Melalui TPPS, diharapkan terjadi sinergi yang kuat antara berbagai sektor dalam melaksanakan program-program pencegahan stunting.
Ari Pongtiku, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Papua, menekankan pentingnya memperkuat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Hal itu disampaikannya pada rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (21/10). Menurut Ari Pongtiku TPPS harus menjadi wadah koordinasi lintas sektor untuk menyusun dan melaksanakan program-program yang terintegrasi, mulai dari tingkat pusat hingga desa.
Selain itu, Pongtiku juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan BKKBN dalam upaya menurunkan angka stunting. Data terakhir menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Papua masih cukup tinggi, yaitu mencapai 28,6% pada tahun 2023.
Menurut Pongtiku,melihat tingginya prevalensi stunting di Papua, upaya penurunan stunting tidak dapat dilakukan oleh satu instansi saja. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi masalah ini.
Melalui sinergi yang kuat, kita dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada dan mencapai target penurunan stunting yang telah ditetapkan. Dalam upaya ini, kita perlu memanfaatkan potensi yang ada di masyarakat, termasuk kearifan lokal. Dengan demikian, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dapat dirancang dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang mudah diakses dan terjangkau, serta melibatkan masyarakat dalam proses produksinya. (*)