Per Hari ini, 52 Karyawan Freeport Dilaporkan Terpapar Covid-19

Ilustrasi. Sejumlah karyawan yang bekerja di tambang bawah tanah PT. Freeport Indonesia, di Tembagapura, Mimika/Okezone

JAYAPURA, FP.COM – Kepala Kantor Perwakilan PT. Freeport Indonesia di Jayapura, Sony Warobay, menyebut, jumlah karyawan PT. Freeport yang terpapar positif Covid-19 di Tembagapura dalam tiga hari terakhir cukup tinggi.

“Dari data yang ada, saat ini sebanyak 52 orang positif termasuk di dalamnya satu orang meninggal bulan lalu, kemudian ada lima orang sembuh, jadi masih ada 46 yang dirawat,” ungkapnya dalam pertemuan evaluasi Covid-19 di Gedung Negara, Selasa (5/5/2020).

Read More
iklan

Masih menurut Sony, 46 orang positif tersebut diketahui setelah dilakukan rapid test terhadap 400 orang, di mana terdapat 90 orang yang reaktif. Sekarang ini ada delapan orang sementara dirawat di RS Tembagapura dan 38 orang dalam tahap pemulihan di barak isolasi yang difungsikan sebagai bagian dari rumah sakit Freeport di Tembagapura.

“Jumlah (kasus) positif yang signifikan itu diperoleh karena PT. Freeport bertindak secara cepat melakukan rapid test kepada kelompok karyawan yang mendiami salah satu barak yang sebelumnya terdapat satu orang positif,” katanya.

Sebagai langkah antisipasi penanganan Covid-19, saat ini Freeport sudah menyiapkan tiga barak di Tembagapura untuk isolasi dengan kapasitas 600 tempat tidur dan dua barak di mile 38 yang berada di dataran rendah berkapasitas 200 tampat tidur.

“Kami juga akan meningkatkan status klinik di Kuala Kencana menjadi tempat rawat inap untuk antisipasi, termasuk mendatangkan tambahan tenaga medis,” ujarnya lagi.

Selain itu kata dia, Freeport sudah mendatangkan alat tes PCR (Polymerase chain reaction) yang akan difungsikan di pertengahan Mei nanti. Dengan demikian, pasien di Timika bisa langsung tertangani.

“Kami akan meningkatkan pelaksanaan rapid test secara masif di lingkungan kami,” kata Sony meyakinkan.

Sementara itu, sejak 25 Maret 2020 lalu, Freeport sudah menghentikan perjalanan dari dan ke dataran tinggi dan menghentikan penerbangan airfast untuk membawa penumpang dari luar Papua ke Timika.

“Secara khusus, di Kuala Kencana, akses masuknya kita perketat, kita hanya membolehkan karyawan dan pengunjung yang memiliki kartu identitas,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan, jumlah karyawan yang bekerja di Kuala Kencana telah dikurangi dan bekerja secara selang-seling serta penerapan bekerja dari rumah.

Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menilai, berdasarkan laporan, PT. Freeport Indonesia sejatinya telah melakukan penanganan Covid-19 sesuai dengan prosedur dan standar operasional yang berlaku.

“Tapi kita minta semua karyawan Freeport yang ada di sana (Tembagapura) dilakukan tes,” pinta Klemen. FPKontr3

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment