JAYAPURA,FP.COM – Sakinah Finance dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Fisik Indonesia (PPDFI) menyelenggarakan Program Seribu Literasi dan Ta’awun Disabilitas di Jayapura dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024.
Program yang dihadiri oleh 350 orang ini terdiri dari peserta dengan beragam disabilitas, usia dan kepercayaan. Adapun pendukung utama program ini adalah Pemerintah Provinsi Papua, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), SKALA (Sinergis dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar), United Nations Children’s Fund (UNICEF), dan Indonesian Muslim Association in America (IMAAM) Center. Tentu saja acara berjalan karena kerjasama antara PPDFI, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Jayapura (20/12/24).
Murniati Mukhlisin selaku Pimpinan Sakinah Finance menjelaskan bahwa program ini dapat meningkatkan indeks literasi syariah di tanah Papua yang cukup rendah dibandingkan dengan pencapaian di level nasional. Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2024, indeks literasi dan inklusi menurut jenis industri jasa keuangan konvensional di level nasional masing-masing sebesar 65,08 persen dan 73,55 persen. Hasil SNLIK juga menunjukkan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah sebesar 39,11 persen dan 12,88 persen.
Adapun tingkat literasi di Provinsi Papua mencapai 20,93 persen dan inklusi 55,81 persen, selanjutnya di Jayapura literasi mencapai 12,50 persen dengan inklusi 65,65 persen. “Adanya gap antara tingkat literasi dan inklusi di level provinsi maupun di Kota Jayapura menunjukkan bahwa masyarakat bisa dengan mudah terjebaK aktivitas keuangan ilegal atau yang dikenal masyarakat sebagai pinjol bodong yang kemudian dapat merambat ke transaksi judi online” ujar Murniati.
Sambutan juga disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK), Kantor OJK Provinsi Papua dan Papua Barat Mochammad Akbar bahwa kegiatan literasi ini sangat diperlukan terutama untuk kelompok disabilitas. Adapun Chief Field Office Provinsi Papua dan Papua Barat, UNICEF Indonesia, Aminuddin Mohammad Ramdan mengatakan bahwa keterlibatan disabilitas dari kalangan anak-anak adalah bagian dari misi UNICEF. Selanjutnya Anike Rawar yang mewakili PJ Gubernur dari Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK), menyambut baik program ini dan berharap dapat dilaksanakan di seluruh tanah Papua.
Program berlangsung dengan dialog seputar hak-hak disabilitas dari kacamata lapangan dan komunitas yang dibawakan oleh Alfonsina Ondi dari HWDI dan Irene Koernia Arifajar dari SKALA termasuk juga program dan anggaran disabilitas yang sudah disiapkan oleh pemerintah baru ini yang dibawakan oleh John Wicklif Tegai selaku PJ Kepala BAPPERIDA Papua. Murniati juga membuat simulasi perencanaan keuangan syariah yang menekankan pada bahaya utang.
Rony Nyong selaku Ketua PPDFI mengatakan bahwa kegiatan Hari Disabilitas Internasional kali ini mendapatkan sambutan yang luar biasa.
“Dalam kesempatan ini kami menyampaikan rekomendasi agar kebijakan di Provinsi Papua bukan hanya ada dalam dokumen peraturan tapi diawasi pelaksanaannya supaya para penyandang disabilitas dapat terus berdaya dan setara. “
Sumber: Humas Sakinah Finance