Perkuat Kelistrikan Mimika, PLN Targetkan Operasional SUTT Akhir Tahun 2022

MIMIKA, FP.COM – Sebanyak 46 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) telah berdiri membentang Kabupaten Mimika, Papua, dari total rencana 77 tower. Pembangunan SUTT ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan keandalan listrik di pusat Kota Timika dan sekitarnya. Utamanya untuk mendukung evakuasi daya listrik yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Timika 10 megawatt (MW).

Read More
iklan

“Kehadiran listrik diharapkan menjadi stimulus pembangunan Provinsi Papua. Syarat wajib hadirnya investasi di suatu daerah adalah kecukupan suplai listrik. Sebagai contoh, gelaran PON pada akhirnya bisa digelar untuk pertama kali di Papua, salah satunya karena infrastruktur kelistrikan skala besar yang mulai kami operasikan sejak 2015,” ungkap Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero).

“Secara singkat, daya listrik dari PLTMG akan disalurkan melalui SUTT ini ke Gardu Induk Timika di Kelurahan Wonosari Jaya, dan kemudian didistribusikan ke pelanggan. Pembangunan SUTT ini sangat penting karena jika evakuasi daya dilakukan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) maka akan terjadi penyusutan daya listrik yang signifikan, sehingga tidak efisien dan merugikan secara ekonomis,” ungkap Sukahar, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua.

SUTT sepanjang 51,2 kilometer sirkuit (kms) tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun 2022. “Tahapan selanjutnya adalah penyediaan ruang bebas transmisi dan penarikan kabel. Sebelumnya kami telah sukses melakukan uji pembebanan Gardu Induk Timika pada akhir tahun lalu, dan saat ini gardu induk tersebut sudah siap untuk menerima tegangan dari SUTT secara terus menerus,” papar Sukahar.

Sistem jaringan transmisi tegangan tinggi di Kabupaten Mimika ini merupakan yang kedua di Provinsi Papua setelah jaringan yang serupa dibangun di Kabupaten dan Kota Jayapura. Konstruksi SUTT ini memiliki porsi 42,8% tingkat komponen dalam negeri (TKDN). “Porsi TKDN tidak boleh kurang dari 40%, penggunaan produk dalam negeri ini ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan industri domestik sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” lanjut Sukahar.

Selama masa pandemi, PLN menyelesaikan 11 proyek kelistrikan skala besar di Papua dan Maluku. Proyek yang dituntaskan adalah SUTT 150 kV sepanjang total 60,7 kms dan Gardu Induk (GI) dengan kapasitas 420 Mega Volt Ampere (MVA). Termasuk di dalamnya yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan total kapasitas 28,9 Mega Watt (MW) di Biak dan Merauke. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *