JAYAPURA, FP.COM – Dalam melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) melakukan penghitungan dampak program TJSL dengan metode Social Return on Investment (SROI) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Pengukuran ini dilakukan agar program TJSL yang telah dilaksanakan selama ini dapat tepat sasaran dan memiliki dampak yang baik bagi perusahaan maupun masyarakat.
Ketua Komunitas Kitorang, Efraim Ramandey mengungkapkan, dampak terbesar yang dirasakan terdapat dalam dua program yakni fresh mart dan hidroponik.
“Pertama, masyarakat bisa menghemat waktu dan biaya sejak ada fresh mart. Awalnya masyarakat harus menempuh perjalanan sejauh 7 Kilometer dengan mengeluarkan biaya transportasi sebesar Rp50.000 untuk belanja kebutuhan pokok. Namun sekarang dapat dijangkau dengan berjalan kaki. Kedua, budidaya sayur hidroponik telah membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 10 pemuda di sekitar desa berdaya binaan PLN tersebut. Selain itu, adanya pengolahan sayur melalui hidroponik membuat kampung Kwadeware lebih dikenal oleh masyarakat sekitar,” kata Efraim di Agro Edu Tourism Waibu, Jumat (3/11).
General Manager PLN UIP MPA, Wisnu Kuntjoro Adi mengatakan, salah satu metode ukur kuantitatif terhadap program TJSL adalah dengan metode SROI. Pengukuran program TJSL, dapat membantu perusahaan memahami bagaimana mengelola nilai sosial, lingkungan, dan ekonomi yang dihasilkannya.
“Penilaian SROI yang kami lakukan menggunakan rumus perbandinganan present of value dengan value of input. Artinya setiap investasi yang dikeluarkan oleh PLN menghasilkan outcome yang dilihat dari ketiga aspek yakni ekonomi, sosial dan lingkungan. Sedangkan IKM yang dilakukan mengacu pada 14 unsur pelayanan yang dihitung dengan menggunakan nilai rata-rata tertimbang,” tutur Wisnu.
Wisnu menambahkan, sebagai informasi program TJSL yang dijalankan oleh PLN UIP MPA pada Tahun 2023 ini sejalan dengan roadmap yang diatur oleh Perusahaan.
“Semoga melalui pelaksanaan SROI dan IKM ini, PLN bersama anggota kelompok atau mitra binaan dapat melakukan evaluasi untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan untuk menghasilkan dampak yang besar,” pungkasnya. (*)