Pt PPMA Gelar Pelatihan Publik Speaking dan Jurnalis Kampung bagi Masyarakat Adat

Suasana Ice Breaking pada kegiatan pelatihan publik speaking dan jurnalis kampung yang diselenggarakan oleh Perkumpulan terbatas untuk Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat Papua(Pt PPMA), bekerjasama dengan Yayasan EcoNusa, menyelenggarakan di Abepura selama dua hari, Kamis-Jumat(1-2/9/2022).

JAYAPURA,FP.COM – Perkumpulan terbatas untuk Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat Adat Papua(Pt PPMA), bekerjasama dengan Yayasan EcoNusa, menyelenggarakan pelatihan publik speaking dan jurnalis kampung di Abepura selama dua hari, Kamis-Jumat(1-2/9/2022).

Pelatihan ini diikuti oleh 20 warga dari Kampung Nanbom dan Kwansu Distrik Kemtuk, serta Kampung Beneik dan Garusa Distrik Unurum Guai Kabupaten Jayapura. Adapun materi komunikasi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah menulis artikel, membuat video kreatif, membuat desain poster dan pengetahuan dasar publik speaking.

Read More
iklan

Direktur Pt.PPMA Papua, Naomi Marasian berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat kampung menyampaikan informasi secara baik dan benar serta dapat dikomunikasikan terstruktur di depan publik.

Dijelaskan, hasil pendampingan pt PPMA melalui program Voices for Just Climate Action (VCA) di ke- empat kampung tersebut di atas, terlihat bahwa potensi berkomunikasi perlu didampingi dan  dilatih, agar ketrampilan komunikasi ini terarah dan berdampak positif bagi diri sendiri maupun banyak orang.

“ Kami membutuhkan orang-orang yang dapat menyuarakan sikap masyarakat terhadap perubahan iklim yang terasa secara global dan rencana pembangunan berkelanjutan di masing-masing kampung,” tandasnya.

Karena itu pt.  PPMA Papua selaku lembaga lokal di Papua merasa bertanggungjawab dalam penyiapan masyarakat adat menyambut dan meresponi perubahan iklim dalam bentuk Pelatihan Public Speaking/berbicara di depan umum  dan menulis berita secara baik dan benar.

Dari kegiatan ini para peserta diharapkan dapat menyuarakan hak-hak mereka dalam sebuah wadah  berita dari kampung dan dapat dilihat, dibaca dan direspons oleh khalayak umum.

Usai pelatihan, para peserta diminta untuk dapat menghasilkan karya-karya berupa artikel, video dan flyer atau poster sebagai bagian dari rencana tindak lanjut. Direncanakan pada akhir September 2022, akan bertemu kembali, untuk melihat karya-karya yang telah dibuat.*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *