JAYAPURA, FP.COM – Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Provinsi Papua, Maria Nelly Suryani, mengungkapkan, tahun ini pihaknya membutuhkan 3.200 perizinan untuk pembangunan rumah bersubsidi yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sayangnya, upaya ini harus terhambat menyusul merebaknya wabah virus Corona di Papua.
“Anjuran pemerintah untuk bekerja dari rumah dan ditiadakannya layanan di kantor wajib kita ikuti sehingga seluruh layanan dilakukan secara online dari rumah, tetapi kondisi di Papua berbeda dengan daerah lain, tidak semua kabupaten di Papua jaringan internetnya memadai,” ujar Maria.
Tak pelak, atas kondisi itu, REI yang punya kuota 1.700 unit rumah untuk tahun 2020 baru terealisasi 25 persennya.
“Sebelumnya, kita hanya mendapat kuota rumah bersubsidi kurang lebih 500 unit tahun ini, tetapi kita ajukan ke pemerintah pusat beberapa waktu lalu dan disetujui 1.700 unit, sementara tahun 2019 masih ada 1.500 unit tersedia, sehingga total perizinan yang kita butuhkan sebanyak 3.200 unit agar MBR bisa akad,” ucapnya.
Ia menyebut, kegiatan pembangunan rumah bersubsidi tak berhenti total, masih ada sejumlah pekerja yang bertahan tetapi mengikuti prosedur menjaga jarak dan menggunakan masker. FPKontr1