Sinar Kolaborasi, Terangi Negeri Tapal Batas: Energi Bersih untuk Hidup yang Lebih Baik

Ilustrasi Evolusi penerangan: dari pelita ke listrik, semakin terang masa depan.

Di jantung Papua, di mana alam masih begitu perawan, sebuah perubahan besar sedang terjadi. Kehadiran listrik di lima kampung terpencil di Kabupaten Keerom bukan sekadar menerangi rumah-rumah, tetapi juga menyulut semangat kolaborasi dan pelestarian lingkungan.

Proyek elektrifikasi ini dimulai pada bulan April 2024 dan selesai pada akhir Mei 2024. PLN berhasil menerangi lima kampung di Keerom, Papua, yaitu Banda, Pund, Ampas, Uskuwar, dan Skofro. Melalui pembangunan jaringan tegangan menengah sepanjang 28,75 km dan tegangan rendah sepanjang 17,51 km, serta 11 unit gardu distribusi dengan total kapasitas 575 kVA, kelima kampung ini kini menikmati pasokan listrik dari sistem kelistrikan Senggi dan Arso.

Read More
iklan

Kolaborasi PLN UIW Papua dan Papua Barat bersama PLN UIP MPA dalam program ‘Light Up The Dream’ telah memungkinkan 13 fasilitas umum di kampung-kampung tersebut untuk memanfaatkan listrik dengan daya 900 VA.

Warga Kampung Banda merayakan penyalaan listrik pertama kali (Foto dok PLN)

Melalui program “Light Up The Dream”, PT PLN (Persero) bersama pemerintah daerah setempat berhasil mewujudkan mimpi masyarakat akan akses energi yang adil dan berkelanjutan.

Sebelumnya, masyarakat mengandalkan obor atau pelita untuk penerangan. Dengan adanya listrik, mereka kini dapat menikmati penerangan yang lebih baik, sehingga aktivitas sehari-hari seperti belajar, bekerja, dan berinteraksi sosial menjadi lebih nyaman.

Ilustrasi Belajar Menggunakan Pelita

“Setelah listrik PLN masuk di kampung skofro, yang pastinya warga sangat senang ketika mendapatkan penerangan dalam hal listrik PLN yg selama ini di nantikan. Dengan adanya listrik PLN yang ada di kampung skofro sekarang ini kita sudah tidak   gelap lagi di rumah pada malam hari”, ujar perwakilan keluarga penerima manfaat Selina Runggamusi (28/10).

Kehadiran listrik di lima kampung di Keerom tidak hanya membawa cahaya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pelestarian lingkungan. Sebelumnya, masyarakat mengandalkan minyak tanah dan kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari.

Penggunaan bahan bakar fosil ini tidak hanya menghasilkan emisi karbon yang berkontribusi pada perubahan iklim, tetapi juga menyebabkan polusi udara dan deforestasi. Dengan adanya listrik, masyarakat dapat beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Hal ini tidak hanya meningkatkan kualitas udara di kampung, tetapi juga mengurangi tekanan terhadap hutan dan ekosistem setempat. Program ini sejalan dengan komitmen global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan nomor 7 tentang energi bersih dan terjangkau serta tujuan nomor 13 tentang aksi iklim.

Kolaborasi yang erat antara PT PLN (Persero), Pemerintah Daerah Keerom, dan masyarakat setempat telah melahirkan sebuah keajaiban di Negeri Tapal Batas. Kehadiran listrik tidak hanya mengubah gaya hidup masyarakat, tetapi juga membuka peluang baru untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Saat ini lima kampung di Keerom dapat menikmati listrik 24 jam.

Cahaya listrik yang menyinari lima kampung di Keerom adalah bukti nyata bahwa kolaborasi dapat menciptakan perubahan yang luar biasa. Program ini tidak hanya memberikan akses energi kepada masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga menginspirasi kita semua untuk terus berupaya mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan. Dengan menyalurkan energi bersih, kita tidak hanya menerangi rumah-rumah, tetapi juga menyinari harapan dan mimpi generasi mendatang. (AiWr)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *