JAYAPURA, FP.COM – Seleksi Tilawatil Qur’an ke XXVII (27) se-Tanah Papua tahun 2023 secara resmi dibuka oleh Plh. Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun di aula LPTQ Provinsi Papua, Kota Jayapura, Minggu (18/6/23) malam.
Ketua Panitia Pelaksana STQ ke-27 se Tanah Papua, Joko Dasri menyampaikan, pelaksanaan STQ ke-27 tingkat provinsi se-Tanah Papua berlangsung tanggal 18 hingga 24 Juni 2023.
“Dari hasil STQ ini, nantinya akan mewakili Provinsi Papua pada gelaran seleksi Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional yang dilaksanakan di Provinsi Jambi pada Oktober mendatang,” jelas Joko saat menyampaikan laporannya.
STQ XXVII Tingkat Provinsi diikuti oleh 138 peserta berasal dari 29 kabupaten/kota Se-Tanah Papua, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Merauke, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi.
Kemudian, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Kepulauan Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Paniai dan Kabupaten Biak Numfor.
Adapun cabang lomba terdiri dari dua, yaitu cabang lomba Tilawah (membaca Al Qur’an yang baik dan indah) dan cabang lomba Musabaqah Hifzdil Qur’an (MHQ/ perlombaan membaca dengan tartil atau murottal hafalan Al Qur’an).
Plh. Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun mengatakan bahwa sebagai umat Islam, memperbaiki kualitas pribadi merupakan suatu kewajiban menuju sumber daya insani yang tangguh, tanggap dan berakhlakul karimah dengan selalu berpedoman teguh kepada Al-Qur’an dan Hadist.
“Sebab kuantitas saja tanpa dibarengi dengan kualitas yang sepadan, visi Islam untuk menjadi Rahmatan Lil’alamin sulit tercapai,” ucapnya.
STQ. Kata Ridwan, merupakan salah satu ikhtiar untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur’an agar umat muslim selalu mempelajarinya serta mengamalkannya.
“STQ Tingkat Provinsi Papua ini juga adalah ikhtiar kita agar Al-Qur’an senantiasa dipelajari, dipahami dan diamalkan. Agar tumbuh minat yang tinggi untuk mendalami Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kita,” ucapnya.
Ridwan pun berpesan bahwa keberhasilan dari pelaksanaan STQ ini merupakan hasil dari sinergitas bersama seluruh pihak dalam mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki agar dapat memberikan pelayanan yang prima, kenyamanan dan keamanan kepada seluruh kafilah kabupaten/kota.
“Guna menyokong keberhasilan pelaksanaan STQ XXVII ini, kami telah bersinergi mengoptimalkan seluruh potensi dan sumber daya yang kami miliki agar dapat memberikan pelayanan yang prima, kenyamanan dan keamanan sepada seluruh kafilah,” kata Ridwan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua, Pdt. Klemens Taran menegaskan bahwa kegiatan STQ hendaknya dihindarkan dari sifat rutinitas dan seremonial yang kehilangan makna dan ruhnya.
“Harapan kita dapat tercipta generasi muda yang cinta dan gemar membaca Al Qur’an dan pandai mengamalkan makna dari Al Qur’an. Harapan kita sesuai dengan Tema yang diusung oleh Panitia STQ yaitu Momentum Peningkatan Kualitas Hidup generasi Qur’ani, wujudkan Moderasi Islam di tanah Papua,” kata Klemens.
Klemens juga mengajak elemen masyarakat dan para tokoh agar senantiasa menjaga keharmonisan kehidupan beragama, kerukunan umat beragama, sehingga terciptanya Papua sebagai Tanah Damai.
“Hal ini tentunya sejalan dengan Tema STQ kali ini yaitu STQ Sebagai Sarana Terciptanya Kehidupan yang Damai dan Harmoni Menuju Kemandirian dan Kesejahteraan yang Berkeadilan di Tanah Papua,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum LPTQ Provinsi Papua, MB Setiyo Wahyudi mengatakan bahwa kegiatan STQ mempunyai dampak yang luas antara lain terhadap pengembangan bakat dan kemampuan dibidang seni membaca dan menghafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan kemampuan memaknai ilmu-ilmu Al-Qur’an, sehingga dengan adanya STQ ini dapat melahirkan generasi emas muslim di Provinsi Se-Tanah Papua.
“Pada gilirannya Al-Qur’an akan betul-betul menjadi kitab pedoman hidup umat manusia dalam menjalankan pengabdiannya kepada Allah SWT dan dalam membina hubungan sosial kemasyarakatan,” kata Setiyo. (FPKontr1)