Unicef dan PGGP Teken Kerja Sama dalam Hal Pemenuhan Kebutuhan anak di Papua

Ketua umum PGGP Pdt Hiskia Rollo (kiri) dan Kepala Unicef Papua Amiruddin Ramdan usai penandatanganan MoU kemitraan.

JAYAPURA, FP.COM – Unicef Papua (United Nations Children’s Fund) dan Persekutuan Gereja- Gereja di Papua (PGGP) menandatangani perjanjian kerja sama (memorandum of understanding) dalam rangka memastikan hak anak terpenuhi secara global di Papua. Penandatanganan kerja sama itu digelar pada Sabtu (13/5/23) di Vtekya Beach Resto, Holtekamp.

Kepala Unicef Perwakilan Papua Amiruddin Ramdan mengatakan, kerja sama ini dilakukan guna berkolaborasi dalam upaya edukasi, diseminasi informasi dan sosialisasi tentang hak dasar manusia dan hak anak untuk memiliki pemenuhan gizi yang tepat, akses pada sarana air, sanitasi, kebersihan yang aman, akses pada layanan kesehatan dan pendidikan yang merata dan berkualitas, pencegahan kekerasan pada anak serta memiliki akta kelahiran.

Read More
iklan

“Satu tungku tiga batu, artinya kita tidak bisa bergerak sendiri di dalam semua elemen, kalau kita ingin melakukan perubahan kita harus merangkul semua pihak. Dan PGGP adalah salah satu tokoh utama kalau kita berbicara dalam struktur atau kerangka perubahan yang ingin kita ciptakan di Tanah Papua,” ujar Amiruddin.

Menurut Amiruddin, PGGP mewakili unsur terbesar dalam satu tungku dan memiliki kekuatan dalam mendukung pemenuhan hak anak termasuk perubahan terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

“Kami berharap, setelah penandatanganan ini kita lebih mulus, sinkron dalam memasukkan poin-poin perubahan yang ingin kita dorong, misalnya perubahan perilaku terhadap hygiene behavior (perilaku hidup bersih dan sehat), perilaku ibu menyusui, anak ketika belajar ke sekolah itu seperti apa. Kita berharap bisa mendukung semua itu lewat gereja,” sambung Amiruddin.

Di tempat yang sama, Ketua Umum PGGP Pendeta Hiskia Rollo mengungkapkan rasa syukurnya atas kerja sama ini. Rollo berharap, niat baik ini dapat diterjemahkan dengan penuh rasa tanggung jawab.
“Kami harapkan, dalam perjanjian kerja sama ini, segala hal yang telah tertuang dan kita sepakati dapat diterjemahkan sehingga pemenuhan kebutuhan untuk ibu dan anak, kesehatan, dan pendidikan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Papua Christian Center (PCC) Johny Banua Rouw yang menghadiri kegiatan ini menekankan agar gereja mampu mengarahkan masyarakat untuk berkembang termasuk membangun pusat-pusat pendidikan di tempat ibadah.

“Kita berharap para pendeta bisa berperan mengarahkan, mensosialisasikan, kepada masyarakat untuk hidup sehat dan sebagainya. Kita harapkan juga para hamba Tuhan bisa terlibat membangun pusat pendidikan di tempat ibadah. Dengan kemajuan teknologi saat ini para hamba Tuhan tidak perlu datang jauh-jauh, metodenya bisa kita ajarkan jarak jauh,” pungkas pria yang saat ini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua ini. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *