JAYAPURA, FP.COM – Kepala Dinas Pendidikan, Perspustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua mendatangi SMA Katolik Taruna Dharma, Kotaraja, Jayapura. Sohilait bermaksud meninjau pelaksanaan program vaksinasi COVID-19 bagi pelajar yang digenjot Pemprov Papua menjelang pembukaan PON XX, Oktober mendatang.
Kepala SMA Katolik Taruna Dharma Krencensia Lesomar saat menerima kunjungan kepala DPPAD melaporkan jika total siswa yang bersedia divaksin tercatat sebanyak 250 siswa, dari total keseluruhan 645 siswa didik. Pihaknya pun menyiapkan intrumen bagi siswa didik yang bersedia dan tidak bersedia dalam program vaksinasi.
“Sebagai data base sekolah kami siapkan instrumen, orangtua setuju atau tidak anaknya divaksin. Sebelumnya kami bekerja sama dengan dokter Aaron Rumainum dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua untuk menyampaikan sosialisasi kepada orangtua murid secara virtual.
Lesomar pun tak menampik jika beberapa dari orangtua juga masih ada yang ragu-ragu untuk menyetujui anaknya divaksin.
“Kami kira itu hal yang wajar, kami tidak paksakan, ungkap Lesomar, Senin, (16/08/21).
Adalah Yona Astrid Sangean, siswa kelas XI IPA I yang ikut program vaksinasi menyatakan, dirinya bersedia divaksin setelah mendapat restu orangtuanya.
“Saya sudah divaksin tadi, aman saja, saya mau divaksin supaya kami bisa cepat sekolah tatap muka,” akunya.
Di tempat yang sama, Maria Delima, salah satu orangtua siswa mengakui, jika program gebyar vaksinasi cukup membantu orangtua memtahkan rasa takut terhadap vaksin.
“Kegiatan vaksinasi ini sangat baik, membantu kami orangtua, terkoordinir dengan baik, kemudian anak-anak ini juga merasa lebih aman sebab ramai ada teman-temannya, mereka tidak takut, kami sebagai orangtua mendukung program vaksinasi ini,” ujarnya.
Di sela-sela vaksinasi, Christian Sohilait mengatakan, pihaknya mengejar 70 persen dari 51 ribu pelajar yang memenuhi syarat untuk divaksin di empat klaster penyelenggaraan PON. Realisasinya, hingga kemarin, 25.000 (6,22%) pelajar sudah menerima vaksin tahap pertama, dan 12.000 (2,98%) di antaranya telah menerima vaksin tahap kedua. (*)