JAYAPURA, FP.COM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Papua sukses menggelar lomba melukis. Acara yang berlangsung meriah, Jumat kemarin (23/8), tidak hanya menjadi ajang adu kreativitas, namun juga menjadi perayaan atas kekayaan seni dan budaya yang dimiliki Tanah Papua.
Bersenjatakan palet, kuas, dan kanvas, para seniman Papua telah menghadirkan karya-karya yang memukau, penuh warna, dan sarat akan makna. Setiap goresan adalah cerminan jiwa dan semangat mereka yang ingin berbagi keindahan dengan dunia.
Lomba yang digelar di pelataran Disbudpar kantor otonom itu dimaksudkan membangun ekosistem seni yang kondusif di Papua, sehingga para seniman dapat terus berkarya dan mengembangkan potensi mereka. Dengan demikian, seni rupa akan menjadi warisan yang berharga bagi generasi mendatang.
Yimin Weya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, dalam sambutannya menyampaikan, lomba ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan juga sebagai wadah bagi para seniman untuk mengeksplorasi kreativitas dan bakat mereka.
“Melalui lomba ini kami berharap dapat lahir karya-karya seni yang bernilai tinggi dan mampu mempromosikan kekayaan budaya Papua,” ujar Weya.
Boni Asso, Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Papua, mengatakan lomba ini berhasil menjaring 36 peserta, meski hanya 28 orang yang mengikuti lomba. Pemenang akan diumumkan pada 27 Agustus mendatang.
Lebih lanjut, Boni Asso menjelaskan, tema Visit Papua telah berhasil mendorong para peserta untuk menciptakan karya-karya yang unik dan inovatif.
Tema ini sangat luas dan memberikan ruang bagi para peserta untuk mengeksplorasi berbagai aspek keindahan Papua, mulai dari alam, budaya, hingga potensi ekonomi kreatif.
Asso menambahkan, karya-karya yang dihasilkan tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang tinggi, mampu memperkenalkan potensi wisata Papua kepada masyarakat luas.
Salah satu peserta, Jumadi, seorang guru di SMK N 4 Pertanian Koya berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi wadah bagi para seniman untuk mengembangkan bakat mereka.
“Lomba-lomba seperti ini sangat penting untuk menggali potensi seni yang ada di Papua, yang selama ini mungkin kurang mendapat perhatian,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan agar seni rupa dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah agar minat anak-anak terhadap seni semakin tumbuh. (Ai)